|
Cara merawat Burung Cucak Ijo, Perawatan Cucak Ijo Setelah Lomba, Karakteristik cucak Hijao, Bagaimana Budidaya Cucak Hijau, Makanan Cucak Hijau, cara Penanganan Burung Bila Over Birahi
Burung
Cucak Hijau adalah salah satu burung yang tidak bisa dipandang sebelah
mata. Bintangnya semakin gemilang, terbukti di lomba-lomba burung
berkicau di beberapa daerah, kelas yang dibuka untuk burung ini selalu
penuh.Bahkan sudah sangat banyak transfer gacoan Cucak Hijau dengan nilai sangat fantastis.
KARAKTER DASAR BURUNG CUCAK HIJAU
Semi
fighter. Burung ini bukanlah burung petarung murni, daya tarung yang
ada pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu
yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.
Takut
gelap. Burung Cucak Hijau tidak suka gelap dan gampang panik apabila
berada pada lingkungan atau suasana yang gelap. Hindari menempatkan
burung ini pada tempat yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari.
Karena akan mengakibatkan burung ini akan panik, nabrak ruji kurungan,
bulunya rontok dan dapat menjadi stress.
Sangat
cerdas, gampang menirukan tapi sangat gampang lupa. Dalam kondisi
normal, burung ini dapat merekam suara isian yang ada disekitarnya
dengan sangat cepat. Sangat mudah di master, tetapi apabila dalam kurun
waktu tertentu tidak mendengar suara-suara master yang sudah ada, maka
dengan gampang hilang dari memorinya.
Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
Untuk membuat burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut:
1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar keduanya terpacu birahinya.
2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya
3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan.
1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar keduanya terpacu birahinya.
2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya
3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan.
Proses ini bisa dilanjutkan untuk
beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri, bisa
sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh.
Proses penjodohan ini
dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa
tarung lagi.
Untuk mengetahui apakah mereka bisa akur
atau tidak, sesekali mereka dicampur terutama di saat dimandikan di
karamba. Kalau mereka tidak tengkar, maka bisa dicoba dijadikan satu.
Kalau masih ada tanda-tanda bertengkar, maka perlu dipisah lagi. Lakukan
hal itu sampai burung benar-benar mau dikumpulkan jadi satu tanpa
saling serang.
Sekadar tips dari saya, jika burung Anda sulit atau lama berjodoh, maka Anda bisa menggunakan BirdMature.
BirdMature adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat,
terutama untuk burung-burung penangkaran. BirdMature sudah teruji di
kandang penangkaran lovebird punya Om Dwi, DT BF Jogja, dan penangkaran
murai batu Black BF Cilacap.
Setelah penjodohan selesai, maka kedua burung langsung dimasukkan ke kandang penangkaran.
PEMILIHAN BAHAN BURUNG CUCAK HIJAU YANG BAIK
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Cucak Hijau.
Berkelamin
jantan, ciri-ciri burung Cucak Hijau kelamin jantan dapat dilihat dari
postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang
dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna gelap,
warna bulu di bagian bawah leher berwarna hitam dan membentuk topeng
pada wajahnya, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan
bergerak lincah.
Bentuk paruh,
sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan
panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang
memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin
dengan posisi mata.
Postur badan,
pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan
ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan
berbadan pendek.
Sayap mengepit
rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat.
Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG CUCAK HIJAU
Voer
(sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum
tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme
setiap burung Cucak Hijau. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan
nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
Buah
Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih,
Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak
pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang
tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu,
buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem
metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
EF
(Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik,
Orong-orong, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan
lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada
masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak
klausal dari pemberiannya EF tersebut.
PERAWATAN DAN STELAN HARIAN CUCAK HIJAU
Perawatan
harian untuk burung Cucak Hijau relatif sama dengan burung berkicau
jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan
konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung Cucak Hijau:
Jam
07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan
(karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing
burung).
Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
Penjemuran
dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama
penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
Buah
Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai
hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel
atau Pisang atau buah lainnya.
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.
PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
Bisa diberikan 2 ekor Ulat Bambu dalam 3 hari berturut-turut
Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
Mandi dibuat 2 hari sekali saja
Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cucak Hijau lain dahulu
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA
Perawatan
lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan
perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai
tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci
keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar
masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cucak Hijau:
H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
1 Jam sebelum digantang lomba, berikan Jangkrik 3 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
PENTING
Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.
PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cucak Hijau:
Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
PERAWATAN DAN STELAN PADA MASA MABUNG
Mabung
(Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga
burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat
penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat
burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung
meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh
asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari
kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis,
karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini
adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga
berhubungan dengan hormon reproduksi.
Berikut ini Pola Perawatan masa mabung:
Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
Pemberian
porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk
pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya:
Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan
setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
Perbanyak
pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga
melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya
banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya
tahan tubuh burung.
Lakukan
pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam
dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai
dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan
karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master
Tips
1. Jika burung jantan untuk penangkaran tidak juga gacor merayu betina meski secara umum terlihat sehat atau burung betina tidak juga matang kelamin meski sudah berusia di atas 7 bulan; atau telor-telor burung tidak isi dan karenanya tidak bisa menetas, kita perlu memastikan bahwa si jantan bisa memproduksi sperma yang “berisi” dan kesehatan reproduksi betina benar-benar maksimal. Kalau kita ragu bagaimana caranya, pastikan saja kita menggunakan Bird Mature.
Selama kondisi alat-alat reproduksi dalam keadaan normal, Bird Mature sudah
terbukti meningkatkan kesempurnaan proses reproduksi burung-burung
penangkaran. Tidak hanya kenari, tetapi semua jenis burung.
2. Jika burung-burung anakan dari
penangkaran kita gampang mati, atau kakinya sering pengkor, lembek,
karena daya tahan tubuh secara umum lemah, kita perlu memastikan bahwa
indukannya mengonsumsi Bird Mineral.
Bird Mineral tidak hanya bagus untuk
anakan tetapi juga indukan karena Bird Mineral menjadikan bulu kuat,
mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; burung tidak
terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas
paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak); menjadikan anak burung
menetas sehat; burung tidak mengalami urat keting (tendo); burung tidak
terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio); paruh tidak meleset, tidak
kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran bisa
segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi;
kematian embrio rendah.
3 comments:
Nunpang nanya bang,ukuran kandang buat menagkarkan cucak hijau brp*brp matur swun dan trima kasih
sy coba menangkar c ijo wis telur tp ndak jd, gmn spy bisa kawin jantan dn betinanya ada trik khusus?
susah juga ya.. Tp tetap optimis..
Posting Komentar