Loading
Tampilkan postingan dengan label Cupang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cupang. Tampilkan semua postingan

Cara Memilih Ikan Cupang Adu


Memilih Ikan Aduan
Jika anda ingin membeli ikan aduan yang baik lihatlah struktur atau bentuk tubuh ikan tersebut. Ada berbagai macam bentuk tubuh ikan aduan, ini adalah bentuk tubuh yang paling sering ditemui di pasaran. Dan jika ingin membeli ikan cupang sebaiknya beli di peternak yang sudah teruji kehandalannya. sangat sulit menemukan cupang handal di pedagang tepi jalan. Harga juga pengeruh terhadap kualitas ikan. Ikan aduan yang handal jelas punya gigi tajam, pangkal ekor besar, gaya tarung yang mematikan, dan tentunya nyali yang besar....

Cara Memilih Ikan Cupang Kontes


Merawat ikan cupang hias siap kontes tidaklah sulit , yang diperlukan hanyalah ketekunan dan ketelitian pemeliharaan ikan cupang setiap harinya, misalnya permberian pakan yang teratur , penggantian air akuarium yang teratur, dan tidak lupa pula melatih mental ikan cupang. Tak jarang peternak menghabiskan waktu dari pagi hingga malam untuk mengontrol kondisi ikan cupang.

Budidaya Ikan Cupang


Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Cara Budidaya Ikan Cupang Hias

 Pendahuluan
Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.
Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.
Wadah Budidaya
Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
Ciri-ciri ikan betina :
Umur telah mencapai +- 4 bulan
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.
Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :
  1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
  2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 – 30 Cm.
  3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
  4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
  5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
  6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
  7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.
Pembesaran anak
  1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
  2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
  3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
  4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
  5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.
Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Training Cupang aduan

Cara Melatih Ikan Cupang Aduan

Cupang sejatinya adalah ikan laga. naluri bertarungnya sering menjadi tontonan bahkan obyek taruhan. namun bagaimana caranya agar cupang jagoan kita bisa memiliki peluang yang besar untuk memenangkan pertarungan? tips berikut semoga bermanfaat. 

Pemilihan bibit. ini adalah yang paling utama dibanding tips tips lainnya. sekeras apapun cupang dilatih, jika naluri bertarungnya memang kecil tentu saja tidak akan mampu memberikan perlawanan. ciri cupang yang baik untuk diadu adalah berpostur kompak, ukuran kepala besar, badan ukuran besar (bandingkan dengan beberapa ekor cupang yang lain di toko tersebut). jika anda tidak menemukan ukuran yang cukup besar, maka ikan yang anda beli bisa "digemukan" terlebih dahulu. pemberian jentik nyamuk dan cacing darah dengan porsi banyak sangat efektif memperbesar ukuran cupang. jika tersedia budget lebih tidak ada salahnya membeli cupang import asal singapura, malaysia atau cupang bagan dengan grade A. pilihlah cupang yang memiliki gerakan paling agresif / liar jika melihat cupang jantan lainnya. jangan pilih cupang yang hanya membuka insang serta menatap pada satu titik badan lawan. cupang karakter tersebut hanya akan memberikan serangan pada daerah tertentu saja dan cenderung bertahan 

Cara Merawat / Training Ikan Cupang Aduan

(Betta sp.) 
Cara Merawat / Training  Ikan Cupang Aduan agar ikan cupang siap adu. Ikan cupang walaupun yang kita miliki adalah ikan yang bermutu dan berkelas, akan tetapi apabila kita salah dalam merawat ikan tersebut alamat akan menerima kekalahan saat diadu diarena. Ini disebabkan ikan tersebut sedang mengalami sakit ataupun sedang turun insting untuk mempertahankan wilayahnya dan juga stamina yang tidak dalam keadaan prima. Ini merupakan kunci ikan cupang adu. Untuk itu kita sebagai pemain ikan cupang adu harus jeli dan teliti dalam menangani hal tersebut.Ada berbagai macam cara untuk mendapatkan rawatan ikan cupang adu. Kami akan memberikan teknik pelatihan ala medan kepada anda semua yang hobbiis petarung cupang.

Jenis - Jenis Ikan Cupang

Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain IndonesiaThailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.

Cara Pemijahan Ikan Cupang Hias Dan Budidaya nya

Untuk proses pemijahan cupang bisa mengikuti langkah langkah dibawah ini :

1. Siapkan pasangan yang akan dikawinkan dan siapkan 1 pasang lagi sebagai pasangan cadangan apabila tidak berjodoh.

2. Beri makan pasangan tersebut 2 kali sehari dengan pakan hidup atau beku seperti jentik nyamuk/cuk, kutu air, atau blood worm. Hindari pemberian cacing rambut pada ikan betina khususnya yang akan dipijahkan, karena berdasarkan pengalaman seringkali menyebabkan ikan betina sulit bertelur.

3. Tempatkan jantan dan betina dalam wadah yang berdampingan atau masukkan betina kedalam botol kemudian masukkan ketempat jantan bersama botol tersebut agar mereka dapat saling melihat. Biarkan mereka diisolasi selama lebih kurang 3 hari.

Persiapkan Wadah Pemijahan
1. Anda dapat menggunakan wadah berupa aquarium, gentong atau ember/baskom plastik sebagai tempat pemijahan. Jangan gunakan tempat yang terlalu lebar.
2. Isi dengan air yang telah diendapkan dengan kedalaman antara 10 s/d 15 Cm. (4 s/d 5 inches). Ini dimaksudkan agar suhu air didasar tidak terlalu dingin, memudahkan si jantan merawat telur dan burayak yang jatuh dari busa. Suhu yang dibutuhkan antara 21 hingga 31 derajad Celcius, untuk pemijahan idealnya adalah 25 derajad Celcius.
3. Siapkan media pijah (substrat) bisa berupa tanaman air seperti Java Moss, daun ketapang kering, potongan styrofoam atau serabut rafia atau lembaran plastik bening tempat si jantan membuat busa/sarang untuk meletakkan telur.

Biasanya sering menggunakan plastik bening dengan pertimbangan karena bisa memonitor telur dengan melihat dari bagian atas, tidak membusuk, tidak tenggelam dan relatif lebih bersih. Ukuran plastik cukup 10x15 cm. atau 10x10 cm. saja. Penjodohan Dan Pemijahan. Pada indukan jantan yang matang warna siripnya terlihat lebih cerah dan pada induk betina perutnya terlihat membuncit dan secara transparan kita dapat melihat telur pada saluran pengeluarannya.

1. Masukkan jantan terlebih dahulu ke wadah pemijahan yang telah disiapkan dan biarkan selama 1 hari agar si jantan merasa nyaman ditempat baru tersebut.
2. Masukkan betina dalam botol secara perlahan kedalam wadah pemijahan. Ini dimaksudkan agar si betina tidak mengganggu jantannya membangun sarang dan agar mereka saling memandang dan melihat apakah mereka "berjodoh" satu dengan yang lainnya.
3. Dalam tempo antara 2 hingga 8 jam si jantan akan membangun busa pada substrat yang akan digunakan sebagai tempat bercumbu dan bulan madunya.

Sarang dibuat oleh sijantan dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya dibawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung dipermukaan air. Apabila betina tertarik dengan sijantan dan siap untuk dikawinkan dapat dilihat pada tanda berbentuk vertical melintang ditubuhnya dengan warna gelap. Tapi jangan terburu-buru untuk mencampur keduanya, biarkan pada tempatnya masing-masing selama 1 hingga 2 hari.

4. Lepaskan betina pada sore keesokan harinya.

5. Si jantan akan segera mendekati dan merayu si betina sambil mengembangkan sirip-siripnya seperti layaknya hendak bertarung. Ini merupakan hal yang lumrah dan merupakan naluri mereka untuk menunjukkan bahwa mereka sangat kuat dan akan menghasilkan anak-anak yang juga kuat agar dapat survive di alam bebas.

6. Pada saat pemijahan tubuh si jantan akan melilit dan menyelubungi tubuh induk betina membentuk huruf "U" dengan ventral saling berdekatan sampai betina mengeluarkan telur yang segera dibuahi oleh sperma si jantan. Telur-telur tersebut akan berjatuhan kedasar dan segera diambil si jantan dengan mulutnya untuk diletakkan disarang busa. Proses pemijahan ini bisa berlangsung selama berjam-jam dan dengan proses yang berulang-ulang, dan merupakan ritual yang sangat menarik untuk dilihat.

7. Aktifitas pemijahan berakhir dengan tanda-tanda si jantan mengusir betina agar menjauh dari sarang busa.

8. Setelah aktifitas pemijahan selesai segera angkat induk betina dan letakkan di aquarium pengobatan dengan diberikan metylene blue/pomate untuk pengobatan luka-luka akibat pemijahan, dan dapat dikawinkan lagi setelah 3-4 minggu. Selanjutnya tugas menjaga telur dan merawat bayi diambil alih oleh si jantan.

9. Apabila selama 3 hari si jantan tidak membuat sarang busa atau si betina tidak mau bertelur segera angkat dan gantikan dengan pasangan cadangan.

10. Ulangi proses diatas dengan pasangan pengganti/cadangan.

11. Telur-telur yang fertile akan menetas setelah 24 jam pada suhu berkisar 25 derajat Celcius. Dan 2 hari kemudian akan terlihat burayak seukuran jarum dengan warna kehitaman.

12. Bila burayak telah dapat berenang bebas indukan jantan dapat segera diangkat dan tempatkan pada aquarium pengobatan/karantina. Setelah 7 hari indukan jantan telah siap untuk dikawinkan lagi. Perlu dicatat bahwa Bettas tidak akan pernah mau kawin dengan pasangan yang bukan pilihannya, jadi anda tidak bisa memaksa mereka untuk kawin seperti "Siti Nurbaya".

PEMBESARAN

Burayak sampai umur 2-3 hari tidak perlu diberi makan karena adanya cadangan kuning telur (egg yolk) dalam tubuhnya. Pembesaran burayak tidak sesulit seperti yang kita bayangkan asal kita mengetahui tahap-tahapnya, dan itu merupakan tantangan tersendiri bagi para breeder.

1. Dengan meletakkan tanaman air pada wadah pemijahan berguna dalam menyumbangkan sedikit infusoria secara alami buat burayak.

2. Setelah burayak dapat berenang bebas secara otomatis dan naluri alamiahnya akan berburu untuk makan, dan secara naluri pula mereka dengan atraktif akan menyerang sesuatu yang bergerak.

3. Pada saat burayak berumur 3-4 hari dapat diberikan vinegar eels, gerakannya disukai serta menarik minat burayak dan bentuknya yang sangat kecil cukup pas untuk burayak memakannya. Anda dapat juga memberi makan burayak dengan infusoria, rotifera atau micro worms.

4. Setelah burayak berumur 1 minggu dapat diberikan pakan kutu air saring atau BBS (Baby Brine Shrimp)/Artemia yang telah dikultur.

5. Pemberian kutu air dan Artemia bisa dilanjutkan hingga burayak berumur 3 minggu, dan dapat juga dicampur/divariasi dengan cacing tubifex sp., chironomus sp., ataupun vinegar eels karena pertumbuhan burayak sering kali tidak sama.

6. Pada umur 5 minggu burayak siap untuk dilakukan pendederan atau dipindahkan ketempat yang lebih besar ataupun kolam. Pada saat ini porsi pemberian pakan lebih banyak dan dilakukan penggantian air secara kontinyu.

7. Pada usia 4 hingga 6 minggu burayak mulai terbentuk organ labyrinth nya dan mereka mulai menuju permukaan untuk bernafas (mengambil oxygen langsung dari udara).

8. Setelah lewat umur 6 minggu pemberian diet makanan mulai variatif, jentik nyamuk (cuk), kutu air dan bloodworm.

9. Lakukan penggantian air sebanyak 30% dengan cara siphon atau membuka drain/valvenya, sekaligus membersihkan kotoran dan sisa pakan yang ada didasar. Kemudian tambahkan air baru yang telah diendapkan secara lembut/perlahan. Sejak usia 4 minggu naluri bertarung sudah mulai tampak dan penggantian atau penambahan air baru/bersih akan merangsang aktivitas hormonal ikan yang mengarah kepada agresivitasnya. Untuk meminimize pertarungan gunakan tempat atau space yang lebih besar atau dapat juga meletakkan tanaman air hidrilla atau dapat juga menggunakan serabut rafia untuk menghindari pertemuan langsung yang berakibat timbulnya pertarungan.

10. Umur 7 hingga 8 minggu mulai dapat disortir jantan atau betina.

11. Umur 10 hingga 12 minggu dapat disortir berdasarkan grade A, B, atau C. pisahkan mereka karena masing-masing memiliki nilai jual yang berbeda.

12. Pilih anakan yang kwalitas baik atau super, dan diletakkan mereka dalam aquarium terpisah

(soliter). Gunakan aquarium berukuran minimal 15x15x20 Cm. dan lakukan penggantian air 30% - 50% setiap 3 – 7 hari. Kunci utama dalam perawatan adalah kwalitas air yang baik dan pakan yang baik, karena hal ini berakibat langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhan ikan.



Jenis Ikan Cupang dan Cara Pemijahannya

Ikan cupang adalah satu jenis ikan air tawar yang banyak hidup di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Malaya, Indochina, dan Siam.

Orang tak akan menyangka jika ikan sekecil cupang ada yang dihargai sampai jutaan rupiah. Tidak hanya anak-anak yang menyenangi ikan ini, dewasa pun tak ketinggalan, maka tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk membudidayakannya.

Dalam bahasa Inggris jenis ikan cupang ini dikenal dengan nama Talking Gourami atau Croaking Gourami. Ikan ini termasuk jenis ikan dengan badan sangat langsing dan pipih ke samping (Compressed)


Jenis ikan cupang ini secara biologis disusun sistematikanya sebagai berikut:

Ordio : Percomorphoidei
Sub Ordo : Anabantoidea
Famili :Anabantidae
Genus : Trichopsis
Species : Trichopsis vittatus (Cuvier & Valenticeiennes),Osphromenus vittatus (Cuvier & Valenciennes)
Ciri – Ciri Jenis Ikan Cupang

Secara umum, sebagaimana jenis ikan air tawar lainnya, jenis ikan cupang ini hanya dapat hidup di air tawar. Karena sifatnya ini, maka jenis ikan cupang banyak dipelihara di akuarium keluarga. Dengan postur tubuh yang dimilikinya, maka jenis ikan cupang ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi penggemarnya.

Jenis ikan cupang memiliki warna dasar tubuh beragam mulai dari kuning hingga sawo matang. Sementara punggungnya berwarna lebih gelap dengan bagian perut lebih terang yaitu lebih kuning menuju ke warna putih.

Pada sisi badannya terdapat garis horizontal yang berwarna gelap biru ataupun hitam. Garis ini dimulai dari mata hingga sirip ekor. Bahkan ada yang mempunyai tambahan garis samar, satu atau dua buah.

Siripnya berwarna kemerahan dengan ujung berwarna ungu atau biru. Pada sirip ini terdapat bintik bintik berwarna seperti pelangi, biru, merah, kehijauan. Warna matanya sangat bagus dan menarik. Warna mata ini bagian luarnya berwarna merah darah, sementara bagian dalamnya berwarna hijau kebruan. Sirip analnya, punggung dan ekor tumbuh smepurna dengan beberapa jari jari yang tumbuh menonjol.

Sifat Sifat Ikan Cupang

Secara alamiah, panjang badan ikan ini dapat mencapai ukuran 6,25 cm, dan jika kita ingin menernak ikan jenis ini, dapat mulai kita pijahkan sejak berukuran 5 cm.

Jenis ikan cupang adalah salah satu jenis ikan yang mampu membuat sarang busa pada saat akan melakukan pemijahan. Dengan busa yang dibuat itulah, maka telor dapat diletakkan hingga menetas.

Jenis ikan cupang mempunyai sifat pendamai. Disinilah sering terjadi salah persepsi masyarakat, sehingga banyak yang mengatakan bahwa cupang adalah ikan petarung. Padahal yang ikan petarung adalah jenis ikan Betta, yang sama sama pembuat sarang busa saat akan memijah.

Cara Pemijahan

Untuk memijahkan ikan cupang sebenarnya bukan pekerjaan yang sulit. Ikan ini mempunyai kemampuan hidup di tempat yang sangat terbatas sekalipun sebab ikan ini dapat bernafas dengan mengambil secara langsung dari udara.

Tempat pemijahan ikan ini dapat menggunakan akuarium berukuran 20 X 40 m dengan ketinggian 20 cm, atau toples-toples kaca. Dalam bak atau akuarium ini kita masukan tanaman air, misalnya enceng gondok. Enceng gondok ini untuk sarang busa yang akan dibangun oleh sang jantan. Sementara air yang digunakan cukup air sumur biasa yang sudah diendapkan selama 24 jam atau air hujan.

Memilih Indukan

Agar proses pemijahan berhasil, maka kita harus memilih indukan yang memang sudah siap untuk dipijahkan. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan jantan dan betinanya. Untuk hal ini kita dapat melihat dari warna dan jari-jari sirip anal, pungung, dan ekor yang tumbuh sempurna, yaitu lebih panjang dari selaput yang menutupinya. Sementara yang betina biasa saja.

Indukan ikan cupang yang kita pakai adalah yang sudah berukuran 5 cm atau berumur kira-kita 6 – 7 bulan. Jantan dan betina yang kita masukan ke dalam akuarium pemijahan jumlahnya sebanding sebab ikan cupang menganut sistenm monogamy. Dan, untuk kesuksesan, maka ke dalam akuarium kita berikan makanan yang layak, misalnya jentik nyamuk dan kutu air.

Proses Pemijahan

Akuarum disiapkan sebagai tempat pemijahan, dibersihkan dari kotoran dan dilengkapi dengan kebutuhan pemijahan, misalnya tanaman air. Kondisi ini harus diciptakan agar indukan dan juga anakan hasil pemijahan nanti tidak mati oleh kotoran yang ada.

Indukan yang sudah dipilih, dimasukkan ke dalam akuarium, sesuai dengan jumlah sarang yang dipersiapkan. Pada saat itulah, indukan jantan akan membangun sarang busa. Induk betina hanya mengawasi proses tersebut. Setelah semua siap, maka kedua indukan tadi bercumbu di bawah sarang busa.

Indukan betina akan mengeluarkan telornya dan indukan jantan segera menyemprotkan spermanya. Telor-telor akan melekat pada sarang busa. Jika ada telor yang jatuh, maka kedua indukan akan bekerja bersama untuk memunguti dan meletakkannya di sarang busa. Setelah itu, induk betina dipisahkan. Induk jantan dibiarkan di tempat tersebut.
www.AnneAhira.com

Artikel Terpopuler