Cara Praktis Budidaya Tanaman Bayam Cara Praktis Budidaya Tanaman Bayam

Loading

Cara Praktis Budidaya Tanaman Bayam


Cara Praktis Budidaya Tanaman Bayam
I.    Pendahuluan

Bayam (Amaranthus sp) adalah salah satu jenis sayuran daun dari famili Amaranthaceae yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, karena rasanya  enak,lunak, dapat memberikan rasa dingin dalam perut dan dapat memperlancar pencernaan. Cara memasak bayam sangat mudah, cukup memasukkan daun-daun bayam ke dalam air yang sedang mendidih selama kira-kira 3-5 menit.

Bayam dapat direbus sebagai bahan pecal, gado-gado,bahkan dibuat keripik bayam, yaitu bayam dicelupkan kedalam adonan  tepung encer kemudian digoreng kering. Bayam banyak mengandung Vitamin dan garam-garam mineral penting yang diperlukan tubuh seperti ; kalori 36 kal, Protein 3,5 gr, Lemak 0,5 gr, Karbohidrat 6,5 gr, Kalsium 267 mg. Fosfor 67 mg, Besi 3,9 mg, Vitamin A 6.090 SI, Vitamin B1 0,08 mg, Vitamin C 80 mg, Air 86,9 gr dan bagian yang dapat dimakan 71 %.

II.    Varietas / Kultivar

Varietas / kultivar bayam yang biasa diusahakan oleh para petani seperti :

a.    Bayam cabut (Amaranthus tricolor)
Batangnya ada yang berwarna kemerah-merahan (bayam merah) dan ada yang berwarna keputih-putihan.

Varietas yang banyak dibudidayakan baru 2 varietas yaitu Giti Hijau dan Giti Merah (bayam cabut).

b.    Bayam tahun/sikap/kakap (Amaranthus hybridus). 

Varietas/kultivar ini biasanya mempunyai daun lebar, yang dipanen daun dan berikut cabangnya. 

III.    Tanah dan Iklim

Bayam biasannya tumbuh sepanjang tahun baik didtaran rendah maupun dataran tinggi, suhu udara yang dikehendaki + 20 C - 32 C, derajat keasaman tanah (pH) 6-7. Tanaman ini memerlukan cukup banyak air, sehingga paling tepat ditanam pada awal musim penghujan  dan dapat ditanam pada awal musim kemarau yaitu pada tanah yang gembur dan cukup subur. Namun dapat juga tumbuh ditanah dengan tekstur liat, liat berpasir dan sebagainya dengan syarat harus diberi pupuk kandang yang cukup banyak.

IV.    Pembibitan dan Penanaman    

1.     Pembibitan
Bayam diperbanyak dengan biji, tanpa persemaian. Kebutuhan benih bayam untuk 10 M2 bedengan = 10 gram yang berisi kira-kira 10.000 butir biji dengan takaran + 3 sendok the atau 1 kotak korek api. Benih dapat diperoleh dengan jalan memilih sejumlah tanaman yang pertumbuhannya sehat, kuat, tidak terserang hama dan penyakit. Benih yang telah dipanen dijemur sampai kering kemudian dirontokkan,

Dibersihkan dan disimpan dalam kaleng lalu dibungkus kantong plastik kedap udara.

2.    Pengolahan tanah    
Penggemburan tanah untuk bayam cabut dilakukan dengan mencangkul sedalam 20 cm sedang untuk bayam tahunan dicangkul lebih dalam lagi + 30 cm. Setelah tanah diratakan kamudian diberi pupuk kandang sebanyak + 10 ton/Ha atau 1 kg/m2.
Bedengan dibuat 1 x 5 meter baik untuk bayam cabut maupun bayam tahun, diantara bedengan dibuat parit selebar + 30 cm untuk memudahkan penyiraman dan sekaligus berfungsi sebagai saluran drainase.

3.    Pemupukan
Pupuk kandang diberikan 1 minggu sebelum tanam, pupuk buatan perlu juga diberikan sebagai pupuk dasar. Jenisnya Urea, TSP/SP 36 dan KCI. Pemberian pupuk disebarkan dalam garitan + 5 cm di sebelah kanan dan kiri barisan. Pemupukan diberikan sesuai dengan anjuran seperti dibawah ini :


HST : Hari Setelah Tanam

4.     Penanaman
Sebelum benih disebar pada bedengan yang basah biji bayam harus

Dicampur dengan abu dapur yang kering dengan takaran 1 : 1. Benih disebarkan atau dideretkan dalam garitan, diatas suatu bedengan yang telah diberi cukup pupuk kandang. Jarak antar garitan 15-20 cm. Setelah benih dtebar ditutup dengan tanah tipis merata kemudian dilakukan penyiraman secara hati-hati. Benih mulai berkecambah pada hari ke 5.

V.    Pemeliharaan

1.    Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur + 2 minggu, rumput  tanaman penggangu dicabut dan dibuang, lalu tanah disekitar batang tanaman digemburkan. Penyiangan berikutnya dilakukan setiap 2 minggu.

2.    Penyiraman

Penyiraman dilakukan dengan hati-hati dengan menggunkan gembor berlubang halus. Tanah dijaga agar tetap lembab tetapi tidak becek. Hal ini dilakukan terus-menerus hingga tanaman siap panen.

3.    Penjarangan

Penjarangan untuk bayam cabut dilakukan pada saat tanaman berumur 20, 25 dan 30 hari dengan mencabut tanaman yang sudah besar dan terlalu rapat. Penjarangan ini sekaligus merupakan pemanenan bayam tersebut. Proses penjarangan + 5 hari sekali, dilakukan dengan hati-hati


Agar tidak merusak tanaman yang tinggal.

4.    Pengendalian organisme penggangu  tanaman

Gangguan hama penyakit tidak banyak dijumpai, kecuali adanya kerusakan daun yang ditimbulkan oleh ulat daun. Gangguan serangan hama diatur dengan insektisida yang ada dipasaran dengan dosis sesuai aturan yang diberikan apabila dianggap sangat perlu. Hindarkan pemberian obat-obatan secara berlebihan. Pemberian obat-obatan ini dihentikan minimal 1 minggu menjelang pemanenan. Gangguan lain seperti rumput-rumput terutama rumput teki, lempuyangan dan gulma diberantas dengan dicabut.

5.    Panen

Proses penjarangan pada bayam cabut sekaligus merupakan pelaksanaan pemanenan hasil. Pemanenan dapat dilakukan berturut-turut pada umur 20,25 dan 30 hari dengan menyisakan beberapa tanaman yang tumbuhnya subur untuk menghasilkan benih.    
Untuk bayam petik (bayam tahun) pemungutan hasil dilakukan dengan jalan  memetik pucuk-pucuk daun. Pemungutan hasil hasil dilakukan pada umur 3 minggu setelah tanam. Hasil yang diperoleh dengan cara cabutan sebanyak + 7kg/m2 atau 35 kg per bedengan (5 m2), sedangkan untuk yang dipanen daunnya (bayam tahun) hasil yang diperoleh diperkirakan 15 kg/ 5 m2.

0 comments:

Posting Komentar

Artikel Terpopuler
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...